Suatu hari di ruang praktik, seorang ibu bercerita, “Dok, anak saya baru bisa bilang ‘mama’, itu pun kadang-kadang. Umurnya sudah hampir setahun. Normal nggak sih, Dok?”

Pertanyaan ini sangat wajar, karena di usia emas ini, banyak orang tua mulai cemas membandingkan anaknya dengan anak tetangga atau keponakan yang katanya “sudah cerewet sejak bayi.” Tapi yang perlu diingat, setiap anak berkembang dengan ritmenya masing-masing. Yang penting, kita tahu milestones—alias tahapan perkembangan yang umumnya terjadi—agar bisa memantau dengan lebih tepat.

Nah, salah satu perkembangan yang krusial adalah berbicara dan berbahasa. Ini bukan cuma soal anak bisa bilang “mama” atau “papa”, tapi juga soal bagaimana otak, pendengaran, dan kemampuan interaksi sosialnya berkembang.

Apa Saja Tahapan Perkembangan yang Harus Diperhatikan?

Sebelum fokus ke bicara, mari kita lihat kategori perkembangan anak secara umum:

  • Kognitif: kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan memahami.

  • Psikomotor: dari menggenggam mainan sampai belajar melompat dan menggambar.

  • Interaksi sosial: mulai dari tersenyum sampai berusaha bermain bareng teman.

  • Adaptasi: belajar memakai baju sendiri atau makan sendiri meskipun belepotan.

Semua hal ini saling berhubungan. Kalau otaknya tajam tapi motoriknya belum siap, atau sebaliknya, perkembangan bisa tampak tidak seimbang.

Fokus: Perkembangan Bicara Usia 0–1 Tahun

Di usia ini, yang biasanya kita harapkan adalah:

  • Bayi mengenali namanya sendiri saat dipanggil

  • Mulai mengucapkan 2–3 kata selain “mama” atau “dada”

  • Menirukan beberapa kata yang sering didengar

  • Mengerti perintah sederhana seperti “ambil bola” atau “ayo sini”

  • Mulai tahu beberapa nama benda, misalnya “bola”, “susu”, atau “boneka”

Jadi, kalau anak Anda baru bisa bilang satu-dua kata tapi sudah menunjukkan usaha menirukan atau paham saat Anda bicara, itu adalah tanda positif.

Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua untuk Membantu?

Stimulasi sangat penting. Ingat, anak belajar bicara bukan dari YouTube atau TV, tapi dari interaksi langsung dengan orang di sekitarnya. Coba lakukan ini:

  • Tanggapi ocehan anak Anda. Meskipun belum jelas artinya, respon Anda akan membuat mereka merasa dihargai dan makin semangat mencoba.

  • Ngobrol terus-terusan. Misalnya, saat memandikan atau mengganti popok, ceritakan apa yang Anda lakukan.

  • Bacakan buku bergambar warna-warni setiap hari, meskipun mereka hanya melihat-lihat.

  • Nyanyikan lagu sederhana yang penuh pengulangan, seperti lagu anak-anak yang klasik.

  • Kenalkan nama benda-benda di sekitar, termasuk anggota keluarga.

  • Ajak keluar rumah ke tempat baru. Lingkungan baru memicu rasa penasaran dan memperkaya kosakata.

  • Mainkan permainan sederhana seperti “ciluk ba” yang selalu jadi favorit bayi sepanjang masa.

Setiap anak adalah pejuang kecil yang hebat. Jika Anda merasa ada yang berbeda dalam perkembangan bicara anak, tidak ada salahnya memeriksakan lebih awal. Karena semakin dini diketahui, semakin besar peluang anak untuk berkembang optimal.

Di RS Columbia Asia Semarang, kami siap mendampingi Anda dan si kecil memantau tumbuh kembang bahasa dan pendengaran. Karena suara pertama mereka—dan kata-kata pertama mereka—adalah hal yang paling berharga.

Kesimpulannya: 

Setiap anak memiliki irama perkembangannya sendiri, dan itu sepenuhnya normal. Namun, sebagai orang tua, penting untuk tetap waspada dan mengenali tahapan perkembangan yang umumnya terjadi, khususnya dalam hal berbicara dan berbahasa. Stimulasi yang konsisten, perhatian penuh kasih, dan lingkungan yang kaya interaksi adalah kunci utama membantu anak mencapai potensi terbaiknya.

Jika ada kekhawatiran, jangan ragu untuk berkonsultasi. Mendeteksi lebih awal berarti memberi peluang lebih besar bagi anak untuk tumbuh dengan optimal. Bersama, kita bisa memastikan bahwa suara pertama dan kata-kata pertama anak Anda akan menjadi momen berharga yang penuh makna.

"Setiap anak punya irama bicaranya sendiri, tapi di usia 0–1 tahun ada tahapan penting yang perlu dicapai. Dampingi dengan penuh cinta, dan jangan ragu waspada jika ada tanda-tanda yang tidak sesuai dengan tahapan semestinya."

dr. Yanuar Iman Santosa, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp. A.I.(K), MSi.Med

Spesialis THT, Konsultan Alergi Imunologi di RS Columbia Asia Semarang

Buat Janji dengan Dokter THT

Untuk memastikan kesehatan THT anak Anda, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis. Anda dapat dengan mudah membuat janji dengan dr. Yanuar Iman Santosa, Sp. T.H.T.B.K.L., Subsp. A.I.(K), MSi Med, yang berpraktik di RS Columbia Asia Semarang. 

Segera Periksa Anak Anda

Contact us

Call Us

024 7629999

Our Location

Jl. Siliwangi No.143, Kalibanteng Kulon, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50145