Suatu hari, seorang ibu bercerita sambil tersenyum, “Dok, anak saya sekarang suka ngomong sendiri sama bonekanya. Kadang saya denger dia marah-marah sambil bilang ‘jangan gitu!’—lucu banget. Tapi kadang dia juga suka minta saya liat dia lompat-lompat sambil teriak, ‘Mama, liat aku!’ Itu normal, kan?”
Saya langsung bilang, “Ibu, itu tandanya anaknya sedang seru-serunya belajar berkomunikasi. Dan justru itu perkembangan yang sangat positif!”
Di usia 2–3 tahun, anak-anak memang sedang memasuki fase ajaib. Dunia mereka mulai penuh cerita, imajinasi, dan percakapan. Jangan heran kalau tiba-tiba Anda menemukan mereka ngobrol serius dengan boneka atau berdebat dengan mobil-mobilan kesayangan. Di masa ini, kemampuan bicara mereka berkembang sangat pesat, baik dari segi kosa kata maupun struktur kalimat.
Namun, meski setiap anak punya kecepatan sendiri, ada beberapa tahapan umum yang bisa menjadi acuan bagi orang tua. Kenapa ini penting? Supaya Anda tahu kapan harus tenang, kapan harus lebih memperhatikan, dan kapan perlu berkonsultasi lebih lanjut jika ada yang terasa kurang pas.

Apa yang Umumnya Bisa Dilakukan Anak Usia 2–3 Tahun?
Di usia ini, anak Anda biasanya sudah mulai:
-
Mengenali dan menyebutkan anggota tubuh (mata, hidung, telinga, dll.)
-
Bercakap-cakap sendiri dengan mainan atau boneka favoritnya
-
Bertanya dengan kalimat seperti “Apa itu?” atau “Dimana mainanku?”
-
Menggunakan kalimat negatif sederhana seperti “nggak mau”
-
Membedakan jumlah tunggal dan jamak (misalnya, “satu apel” vs “dua apel”)
-
Menguasai sekitar 450 kata—banyak banget kalau dihitung-hitung!
-
Menyebut nama panggilannya sendiri dan menunjukkan umurnya dengan jari
-
Menggabungkan kata benda dan kata kerja seperti “Mama pergi” atau “Aku makan”
-
Memahami konsep waktu sederhana seperti “tadi malam” atau “besok”
-
Meminta perhatian dengan berkata “Lihat aku!”
-
Menikmati cerita yang sama berulang-ulang (dan Anda harus siap membacanya berkali-kali )
-
Kadang masih salah ucap, misalnya bilang “tidak” padahal maksudnya “ya”
-
Mulai bercakap-cakap dengan orang dewasa atau teman sebayanya
-
Memecahkan masalah dengan berbicara, bukan hanya menangis atau memukul
-
Menjawab pertanyaan sederhana seperti “Dimana…?”
-
Menyebut nama benda-benda di sekitarnya
-
Merangkai kalimat sederhana seperti “Aku mau makan” atau “Aku mau lagi”
-
Mencocokkan warna (3–4 warna), mengenali besar dan kecil
Kalau anak Anda sudah mulai melakukan sebagian besar dari ini, artinya perkembangan bahasanya berjalan dengan baik.

Bagaimana Membantu Anak Meningkatkan Kemampuan Bicara?
Di usia ini, anak seperti spons yang menyerap semua kata-kata yang didengarnya. Maka tugas kita adalah menyediakan lingkungan yang kaya bahasa, penuh cinta, dan sabar. Berikut tips yang bisa Anda terapkan:
-
Ajarkan kata baru berulang-ulang dengan sabar
-
Ajak bermain “ikuti perintah” seperti “Ambil bola itu” atau “Sentuh hidung Ayah”
-
Ketika bepergian, ceritakan sebelum, selama, dan setelah perjalanan—biar anak tahu apa yang sedang terjadi
-
Biarkan anak menjawab pertanyaan orang lain seperti “Namanya siapa?” atau “Umurnya berapa?”
-
Bacakan buku setiap hari, terutama menjelang tidur
-
Dengarkan dengan penuh perhatian saat anak bicara, jangan dipotong
-
Jelaskan apa yang Anda lakukan, pikirkan, atau rencanakan
-
Minta anak menyampaikan pesan sederhana, misalnya “Adek, bilang ke Ayah: Mama panggil”
-
Lakukan percakapan santai ketika hanya berdua—saat santai biasanya anak paling terbuka
-
Ajukan pertanyaan yang memancing anak untuk berpikir dan bicara
-
Tunjukkan bahwa Anda mengerti apa yang anak katakan dengan respon positif: anggukkan kepala, tersenyum, atau menjawab
-
Lengkapi ucapan anak. Jika dia bilang “Minum lagi,” Anda bisa jawab, “Adek mau minum susu lagi, ya?”
Ingat, semua ini bukan soal anak bicara cepat-cepat, tapi soal proses yang menyenangkan dan membangun hubungan yang hangat antara Anda dan si kecil.

Kesimpulan
Usia 2–3 tahun adalah fase penting di mana anak mulai lebih percaya diri mengekspresikan pikirannya lewat kata-kata. Perkembangan ini tidak hanya menandai kemampuan bicara, tapi juga memperkuat hubungan sosial dan emosional mereka. Orang tua memegang peran sentral dalam mendampingi proses ini dengan sabar, konsisten, dan penuh cinta. Jika ada hal-hal yang terasa berbeda atau anak belum mencapai tahapan yang seharusnya, jangan ragu untuk memeriksakan lebih awal. Deteksi dini selalu memberi harapan yang lebih baik.
"Di usia 2–3 tahun, kata-kata kecil anak adalah jendela menuju pikirannya. Dampingi mereka menemukan suara dan cerita hidupnya—satu kata, satu kalimat, satu pelukan dalam setiap langkahnya."

dr. Yanuar Iman Santosa, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp. A.I.(K), MSi.Med
Spesialis THT, Konsultan Alergi Imunologi di RS Columbia Asia Semarang
Buat Janji dengan Dokter THT
Untuk memastikan kesehatan THT anak Anda, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis. Anda dapat dengan mudah membuat janji dengan dr. Yanuar Iman Santosa, Sp. T.H.T.B.K.L., Subsp. A.I.(K), MSi Med, yang berpraktik di RS Columbia Asia Semarang.
Segera Periksa Anak Anda
Contact us
Call Us
024 7629999
Our Location
Jl. Siliwangi No.143, Kalibanteng Kulon, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50145