Tahapan Perkembangan Bicara Anak Usia 1–2 Tahun: Apa yang Perlu Dicapai?

Beberapa waktu lalu, seorang ayah datang sambil tersenyum geli. Katanya, “Dok, anak saya sekarang kerjaannya suka bilang ‘mau… mau… mau…’ terus! Bahkan kadang dia sebut sambil tunjuk kulkas. Ini normal atau kelewatan doyan, ya?”

Saya tertawa dan bilang, “Tenang, Pak, itu tandanya anak Anda sedang memasuki fase emas belajar bicara!” Memang, di usia 1 sampai 2 tahun, kemampuan bicara anak melonjak pesat. Kalau sebelumnya hanya sekadar mengoceh atau bilang “mama-papa,” sekarang mereka mulai merangkai kata-kata kecil yang bikin kita gemas.

Tapi ingat, ada tahapan-tahapan yang umumnya terjadi, yang kita sebut milestones. Ini penting untuk dipahami agar orang tua bisa memantau apakah perkembangan anak berjalan sesuai jalur, dan kapan perlu waspada jika ada keterlambatan.

Apa yang Biasanya Dicapai Usia 1–2 Tahun?

Di usia ini, yang umumnya kita harapkan anak mulai bisa:

• Mengerti arti kata “tidak” (walaupun kadang pura-pura nggak dengar )

• Menggunakan sekitar 10–20 kata, termasuk menyebut nama orang atau benda

• Menggabungkan dua kata, misalnya “dadah papa” atau “mau susu”

• Melambaikan tangan untuk pamit (dadah)

• Menirukan suara binatang yang sering ditemui (misalnya, “mbaaa” saat lihat kambing)

• Memberikan mainan atau barang ketika diminta

• Meminta sesuatu dengan kata “mau” atau “lagi”

• Menunjuk anggota wajah saat disebutkan, seperti mata, hidung, telinga

• Mengambilkan barang dari ruangan lain saat diminta (wow, calon asisten rumah tangga handal )

Kalau anak Anda sudah mulai melakukan beberapa di antaranya, itu adalah tanda positif perkembangan bahasanya.

Bagaimana Membantu Anak Agar Makin Lancar Bicara?

Di usia ini, anak ibarat spons: menyerap semua yang mereka dengar. Jadi, peran orang tua sangat besar dalam memperkaya kosa kata dan membangun rasa percaya diri anak untuk bicara. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

• Berikan pujian setiap kali anak mencoba mengucapkan kata baru. Jangan ditertawakan atau diremehkan, karena mereka butuh dukungan.

• Ngobrol rutin dengan anak, ceritakan aktivitas Anda. Misalnya, “Sekarang kita cuci tangan ya, biar bersih.”

• Bicara perlahan dan jelas. Anak butuh waktu memproses dan meniru.

• Saat ke tempat baru (pasar, taman), bicarakan dulu sebelum berangkat, ceritakan saat di sana, dan obrolkan lagi setelah pulang. Ini membantu membentuk koneksi kata dan pengalaman.

• Saat anak bicara, tatap matanya dan dengarkan dengan penuh perhatian.

• Jelaskan atau gambarkan apa yang sedang mereka lihat, dengar, atau rasakan.

• Jangan bosan memuji usaha anak untuk berkomunikasi, meskipun masih cadel atau belepotan.

Ingat, fase ini adalah fondasi yang luar biasa penting. Jika anak tampak belum mencapai tahapan-tahapan ini menjelang usia 2 tahun, sebaiknya konsultasikan untuk pemeriksaan lebih lanjut agar dapat ditangani sedini mungkin.

Di RS Columbia Asia Semarang, kami siap membantu memantau dan mendampingi tumbuh kembang bicara anak Anda. Karena setiap kata yang mereka ucapkan—sekecil apa pun—adalah langkah besar menuju masa depan yang cerah.

Kesimpulan:

Usia 1–2 tahun adalah fase emas di mana kemampuan bicara anak berkembang pesat. Meski tiap anak punya ritme masing-masing, ada tahapan umum yang sebaiknya dicapai. Orang tua memegang peran besar dalam memberikan stimulasi yang tepat—bukan hanya dengan mengajari kata, tapi juga melalui interaksi penuh kasih setiap hari. Jika ada tanda-tanda keterlambatan, jangan ragu untuk memeriksakan lebih lanjut. Deteksi dan intervensi dini adalah kunci agar anak tetap bisa tumbuh dengan optimal dan percaya diri.